Penyanyi Indonesia, Syahrini, menjadi sorotan publik setelah mengklaim menerima penghargaan dari UNESCO dalam acara “Listen to Her Parole” yang berlangsung di Cannes, Prancis, pada 14 Mei 2025. Melalui akun Instagram pribadinya, Syahrini menyatakan bahwa ia menerima penghargaan “Outstanding Achievement in Entertainment, Influence & Global Cultural Impact” dari UNESCO.
Namun, klaim tersebut segera menuai kontroversi. UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), melalui kantor regionalnya di Jakarta, menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam pemberian penghargaan tersebut. Dalam pernyataannya, UNESCO menyatakan bahwa meskipun acara tersebut mungkin melibatkan individu yang memiliki hubungan dengan UNESCO dalam kapasitas pribadi atau simbolis, acara tersebut bukan merupakan upacara atau bentuk pengakuan resmi dari UNESCO.
Lebih lanjut, investigasi mengungkap bahwa penghargaan yang diterima Syahrini diselenggarakan oleh United Society Council (USC), sebuah entitas yang tidak memiliki afiliasi resmi dengan UNESCO. Acara “Listen to Her Parole” sendiri merupakan inisiatif dari USC, yang bertujuan untuk mengangkat suara dan kisah perempuan dari seluruh dunia. Meskipun USC mengklaim adanya kemitraan dengan UNESCO, pihak UNESCO belum memberikan konfirmasi resmi terkait hal tersebut.
Kontroversi ini menyoroti pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya ke publik, terutama ketika melibatkan institusi internasional seperti UNESCO. Publik diimbau untuk lebih kritis dan cermat dalam menerima informasi, serta menunggu klarifikasi resmi dari pihak-pihak terkait sebelum menarik kesimpulan.