Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mencuri perhatian publik dengan pernyataan kontroversialnya yang menyasar penyanyi populer Taylor Swift. Dalam sebuah wawancara terbaru, Trump secara blak-blakan menyindir sang diva dengan kalimat singkat namun tajam: “Dia tidak hebat.” Pernyataan ini langsung menjadi sorotan media dan memicu berbagai reaksi dari para penggemar Taylor maupun pengamat politik.
Sindiran Pedas dari Donald Trump
Pernyataan Trump tersebut muncul dalam konteks diskusi tentang tokoh-tokoh berpengaruh di dunia hiburan dan politik. Trump tampak meremehkan kemampuan dan pengaruh Taylor Swift, meski penyanyi berusia 30-an ini dikenal luas bukan hanya sebagai musisi, tetapi juga sebagai aktivis yang vokal dalam sejumlah isu sosial dan politik.
Menurut Trump, popularitas dan kesuksesan Taylor Swift tidaklah sehebat yang sering digembar-gemborkan media. Ia juga menyiratkan bahwa kiprah Swift dalam dunia politik, terutama dukungannya kepada beberapa calon dan isu progresif, tidak membuatnya menjadi sosok yang “hebat” dalam pandangannya.
Reaksi dari Penggemar dan Publik
Sindiran Trump ini langsung memicu respons beragam dari publik, terutama penggemar Taylor Swift yang dikenal loyal dan aktif. Banyak yang membela penyanyi asal Amerika Serikat itu dengan menyoroti prestasi gemilang Taylor, baik dari segi karier musik yang telah memenangkan berbagai penghargaan bergengsi maupun kontribusinya dalam mengadvokasi hak-hak sipil dan pemilih muda.
Sejumlah figur publik dan komentator sosial juga menilai bahwa pernyataan Trump lebih mencerminkan sikap politis yang sering dipicu oleh perbedaan pandangan daripada kritik objektif terhadap Taylor Swift sebagai seniman.
Latar Belakang Konflik Tidak Baru
Kisah ketegangan antara Donald Trump dan Taylor Swift bukanlah hal baru. Sebelumnya, Taylor sempat vokal mengkritik kebijakan dan sikap Trump selama masa kepresidenannya, termasuk isu-isu seperti hak perempuan dan imigrasi. Sikap tersebut membuat hubungan keduanya kerap bersitegang lewat komentar publik maupun media sosial.
Taylor Swift, yang dulu lebih jarang berbicara tentang politik, kini aktif menggunakan platformnya untuk mengajak generasi muda terlibat dalam proses demokrasi dan perubahan sosial. Hal ini seolah menjadi titik gesekan utama dengan Trump yang dikenal dengan pandangan konservatifnya.