0 Comments

Industri perfilman Indonesia kembali mencatatkan prestasi gemilang di kancah internasional dengan partisipasinya dalam Festival Film Cannes 2025. Sebanyak enam film Indonesia terpilih untuk tampil di ajang bergengsi ini, membuktikan kualitas dan daya saing sinema Tanah Air di mata dunia.

1. Jumbo – Film Animasi yang Mendunia

Film animasi Jumbo karya sutradara Ryan Adriandhy menjadi salah satu kebanggaan Indonesia di Cannes 2025. Dengan lebih dari 10 juta penonton, film ini berhasil mencuri perhatian di pasar film terbesar dunia, Marche du Film. Mengisahkan Don, seorang anak laki-laki yang berusaha membuktikan kemampuannya melalui pertunjukan bakat, Jumbo menampilkan animasi berkualitas tinggi dan cerita yang menyentuh hati.

2. Pangku – Debut Reza Rahadian sebagai Sutradara

Pangku menandai debut Reza Rahadian sebagai sutradara. Film ini terpilih dalam program HAF Goes to Cannes 2025 dan meraih penghargaan White Light Post-Production Award dari JAFF Future Project 2024. Pangku dipresentasikan di Marche du Film untuk mencari mitra kerja sama internasional.

3. Ikatan Darah – Aksi Bela Diri Silat

Ikatan Darah adalah film aksi yang diproduksi oleh Iko Uwais melalui rumah produksi Uwais Pictures. Film ini mengangkat tema bela diri silat dan menceritakan perjuangan seorang mantan atlet pencak silat untuk menyelamatkan keluarganya dari jeratan lintah darat. Dibintangi oleh Derby Romero, Livi Ciananta, Ismi Melinda, dan Teuku Rifnu Wikana, Ikatan Darah dipresentasikan di Marche du Film untuk memperluas jejaring global.

4. Monster Pabrik Rambut (Sleep No More) – Ko-Produksi Internasional

Monster Pabrik Rambut, yang dikenal dengan judul internasional Sleep No More, adalah hasil ko-produksi antara Indonesia, Singapura, Jepang, dan Jerman. Disutradarai oleh Edwin dan dibintangi oleh Rachel Amanda, Iqbaal Ramadhan, Lutesha, dan Sal Priadi, film ini mengisahkan kejadian misterius di sebuah pabrik rambut. Monster Pabrik Rambut dipresentasikan di Marche du Film dengan ShowBox sebagai sales agent.

5. The Mourning Journey – Kembalinya Christine Hakim ke Cannes

The Mourning Journey adalah film yang diproduksi oleh Christine Hakim dan disutradarai oleh Garin Nugroho. Film ini mengangkat kisah emosional tentang seorang ibu yang menempuh perjalanan batin untuk mencari makna hidup setelah kehilangan anaknya. The Mourning Journey menandai kembalinya Christine Hakim ke Cannes setelah sukses besar lewat Tjoet Nja’ Dhien pada tahun 1989.

6. Renoir – Film Ko-Produksi yang Masuk Kompetisi Utama

Renoir adalah film ko-produksi antara Jepang, Indonesia, Prancis, Filipina, dan Singapura. Disutradarai oleh Chie Hayakawa dari Jepang, film ini berhasil masuk dalam kompetisi utama Festival Film Cannes 2025. Di balik layar, terdapat nama-nama seperti Yulia Evina Bhara dan Amerta Kusuma dari Indonesia yang berperan sebagai ko-produser.

Paviliun Indonesia di Marche du Film

Selain film-film tersebut, Indonesia juga menghadirkan Paviliun Indonesia di Marche du Film, pasar film terbesar dunia yang menjadi bagian dari Festival Film Cannes. Melalui Paviliun ini, Indonesia berharap dapat memperluas jaringan global dan membuka peluang kolaborasi strategis untuk kemajuan industri film Tanah Air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts